SOSOK
SEORANG IBU, MOTIVATOR YANG MEMBELENGGU
“ribuan
KM jalan yang kau tempuh lewati rintangan untuk aku anakkmu, ibuku sayang masih
terus berjalan walau telapak kaki penuh darah penuh nanah, seperti udara kasih
yang engkau berikan tak mampu aku membalas ibi-ibu-ibu”
Beginilah lyrics lagu
yang dipopulerkan oleh Iwan Fals salah satu musisi music papan atas yang terkenal
di negeri ini, menggabarkan sebuah pengorbanan seorang ibu untuk anaknya yang
sangat di sayangi, sungguh mulia jasa seorang ibu dalam kehidupan, terkadang
rasa sayang seorang ibu tergantung dari sejauh mana rasa sayang anak terhadap
ibunya, sungguh ironis ketika cerita rakyat seperti, malin kundang dan
sebagainya memberikan contoh yang tidak baik dalam setiap lini kehidupan,
sangat mengenaskan sekali ketika anak durhaka kepada ibunya mendapat balasan
yang setimpal akibat perbuatannya, dari cerita rakyat yang sudah disebutkan
diatas, sebut saja seperti malin kundang yang menjadi batu karena tidak mau
mengakui ibunya sebagai orang tuanya, hal seperti inilah yang tidak dapat
dijadikan figure untuk masa depan kita semua, kejadian yang terjadi pada cerita
rakyat atau pada zaman dahulu, sudah jarang sekali terjadi pada zaman sekarang,
tapi tidak menutup kemungkinan hal semacam itu terjadi pada saat ini, mengingat
pada masa sekarang rasa kasih sayang seorang anak kepada ibunya sudah mengalami
dekadensi.
Tidak hanya itu, problematika yang
sering membelenggu dalam kehidupan bermasyarakat ialah sosok seorang anak yang
sudah tidak ounya rasa hormat kepada kedua orang tua, banyak komentar pedas
yang dilontarkan bebagai elemen masyarakat bagi anak yang sudah tidak punya
Ahlaqul Karimah, tidak tanggung-tanggung efeck burung yang dilakukan oleh anak
tersebut bisa berimbas kepada orang yang telah berjasa bagi anak tersebut,
mengapa demikian? Apabila efek negative sudah dilakukan oleh seorang anak,
biasanya pertanyaan yang muncul dikalangan masyarakat adalah, anaknya siapa
itu? Kalau sudah demikian dapat kita garis bawahi bahwa, kemaluan atau
kesusahan yang dirasakan oleh seorang anak, itu pasti dirasakan juga oelh orang
tuanya, tapi sebaliknya kemaluan atau kesusahan yang dirasakan oleh keduan
orang tua, belum tentu dirasakan oleh anaknya.
Tidak hanya itu, kemuliyaan seorang
ibu juga langung disabdakan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi: “surga berada
di bawah telapak kaki ibu” dari hadits ini, kita tahu betapa mulianya sosok
seorang ibu sehingga nabipun ikut bersabda terkait hal ini, kenyataannya memeng
benar kalau surga itu berada di bawah telapak kaki ibu , mungkin ada sebagian
orang tidak percaya kalau surga itu berada di bawah telapak kaki ibu, tapi bagi
orang yang sudah menyucikan hati nuraninya mereka pasti percaya kalau memang
surge itu berada di bawah telapak kaki ibu, faktanya sering kali kita rasakan
anugrah seorang ibu yang telah membuat kita termotivasi.
Seiring dengan itu salah satu
penyair yang bersal dari pulau garam yaitu pulau Madura, D Zawawi Imran yang
biasa disebut dengan PakDe, dalam sebuah sajaknya yang berjudulkan tentang Ibu,
dapat ditangkap salah satu kata dari sajak tersebut pada bait ke_6 yang bertuliskan:
“jika aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan, maka namamu ibu yang kan
kusebut paling dahulu, lantaran aku, engkau ibuku dan aku anakmu” dari
secercah sajak yang dilantunkan oleh bapak Zawawi diatas kita bisa mengasah
sebuah oretan akhir yaitu, ibu adalah segala-galanya bagi kita bahkan ibu itu
seorang pahlawan yang sering datang kepada kita baik itu dalam keadaan baik
ataupun dalam keadaan buruk,
Tidak cukup sampai di situ, ketidak
sopanan seorang anak kepada ibunya dapat digaris bawahi tidak sopan terhadap
sosok seorang wanita, BBC melaporkan hampir 25% di inggris pernah mengalami
kekerasan domesktip dalam kehidupannya, setiap 60 detik kepolisian di inggris
mendapati pengadilan menangani kekrasan dalam rumah tangga (KDRT) dan menerima
1300 telepon penganduan masalah ini setiap hari, kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT) di inggrispun menyebabkan dua orang tewas setiap minggunya, begitu juga
di America sepertiga perempuan pernah menjadi korban pelecehan seksual pada
usia 18 tahun-nan, jumlah pemerkosaan dilaporkan meningkat 500% setiap tahun,
lalu bagaimana dengan Indonesia? Tidak jauh berbeda bahkan lebih banyak, yang
membedakan di laporkan dan tidak di laporkan.
Sesungguhnya peringatan hari ibu
yang sudah berselang beberapa bulan yang lalu, membidik kita untuk tetap
mencurahkan rasa sayang kita kepada wanita pertama yang berjasa dalm kehidupan
yaitu, ibu, coba kita kaitkan sejenak atas sebuah seminara yang di
selenggarakan di Ponpen Darul ihsan, dengan tema “ melejitkan potensi diri demi
meraih prestasi di usia remaja” dan selaku pemateri khusus pada waktu itu
adalah imlaul hasana yang berasal darp PP Annuqayyah, dia menjawab ketika ada
salah satu santri yang bertanya pada dia, yaitu. Siapa sih motivator kakak
sehingga kakak bisa sukses sampai sekarang? Sebenarnya hanya ada satu jawaban
yaitu seorang ibu, karena sosok seorang ibu bagi kakak adalah sangat berarti,
ibu itu bisa dijadikan sahabat, pemimpin, atau bahkan bisa dijadikan pahlawan,
dari pernyatan diatas sudah jelas sekali sosok seorang ibu menjadi magnet dalam
setiap lini kehidupan, semoga peringatan hari wanita international pada tanggal
08-maret lalu, dan momentum peringatan hari wanita nasional pada 09 maret lalu,
dapat menambah titik terang rasa toleransi terhadap seorang wanita, lebih-lebih
menambah rasa sayang seorang anak kepada ibunya, dan rasa kasih sayang itu
mudah-mudahan tetap ada sampai akhir masa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar