Kamis, 06 Desember 2012

IBU




SOSOK SEORANG IBU, MOTIVATOR YANG MEMBELENGGU

“ribuan KM jalan yang kau tempuh lewati rintangan untuk aku anakkmu, ibuku sayang masih terus berjalan walau telapak kaki penuh darah penuh nanah, seperti udara kasih yang engkau berikan tak mampu aku membalas ibi-ibu-ibu”
                Beginilah lyrics lagu yang dipopulerkan oleh Iwan Fals salah satu musisi music papan atas yang terkenal di negeri ini, menggabarkan sebuah pengorbanan seorang ibu untuk anaknya yang sangat di sayangi, sungguh mulia jasa seorang ibu dalam kehidupan, terkadang rasa sayang seorang ibu tergantung dari sejauh mana rasa sayang anak terhadap ibunya, sungguh ironis ketika cerita rakyat seperti, malin kundang dan sebagainya memberikan contoh yang tidak baik dalam setiap lini kehidupan, sangat mengenaskan sekali ketika anak durhaka kepada ibunya mendapat balasan yang setimpal akibat perbuatannya, dari cerita rakyat yang sudah disebutkan diatas, sebut saja seperti malin kundang yang menjadi batu karena tidak mau mengakui ibunya sebagai orang tuanya, hal seperti inilah yang tidak dapat dijadikan figure untuk masa depan kita semua, kejadian yang terjadi pada cerita rakyat atau pada zaman dahulu, sudah jarang sekali terjadi pada zaman sekarang, tapi tidak menutup kemungkinan hal semacam itu terjadi pada saat ini, mengingat pada masa sekarang rasa kasih sayang seorang anak kepada ibunya sudah mengalami dekadensi.
            Tidak hanya itu, problematika yang sering membelenggu dalam kehidupan bermasyarakat ialah sosok seorang anak yang sudah tidak ounya rasa hormat kepada kedua orang tua, banyak komentar pedas yang dilontarkan bebagai elemen masyarakat bagi anak yang sudah tidak punya Ahlaqul Karimah, tidak tanggung-tanggung efeck burung yang dilakukan oleh anak tersebut bisa berimbas kepada orang yang telah berjasa bagi anak tersebut, mengapa demikian? Apabila efek negative sudah dilakukan oleh seorang anak, biasanya pertanyaan yang muncul dikalangan masyarakat adalah, anaknya siapa itu? Kalau sudah demikian dapat kita garis bawahi bahwa, kemaluan atau kesusahan yang dirasakan oleh seorang anak, itu pasti dirasakan juga oelh orang tuanya, tapi sebaliknya kemaluan atau kesusahan yang dirasakan oleh keduan orang tua, belum tentu dirasakan oleh anaknya.
            Tidak hanya itu, kemuliyaan seorang ibu juga langung disabdakan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi: “surga berada di bawah telapak kaki ibu” dari hadits ini, kita tahu betapa mulianya sosok seorang ibu sehingga nabipun ikut bersabda terkait hal ini, kenyataannya memeng benar kalau surga itu berada di bawah telapak kaki ibu , mungkin ada sebagian orang tidak percaya kalau surga itu berada di bawah telapak kaki ibu, tapi bagi orang yang sudah menyucikan hati nuraninya mereka pasti percaya kalau memang surge itu berada di bawah telapak kaki ibu, faktanya sering kali kita rasakan anugrah seorang ibu yang telah membuat kita termotivasi.
            Seiring dengan itu salah satu penyair yang bersal dari pulau garam yaitu pulau Madura, D Zawawi Imran yang biasa disebut dengan PakDe, dalam sebuah sajaknya yang berjudulkan tentang Ibu, dapat ditangkap salah satu kata dari sajak tersebut pada bait ke_6 yang bertuliskan: “jika aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan, maka namamu ibu yang kan kusebut paling dahulu, lantaran aku, engkau ibuku dan aku anakmu” dari secercah sajak yang dilantunkan oleh bapak Zawawi diatas kita bisa mengasah sebuah oretan akhir yaitu, ibu adalah segala-galanya bagi kita bahkan ibu itu seorang pahlawan yang sering datang kepada kita baik itu dalam keadaan baik ataupun dalam keadaan buruk,
            Tidak cukup sampai di situ, ketidak sopanan seorang anak kepada ibunya dapat digaris bawahi tidak sopan terhadap sosok seorang wanita, BBC melaporkan hampir 25% di inggris pernah mengalami kekerasan domesktip dalam kehidupannya, setiap 60 detik kepolisian di inggris mendapati pengadilan menangani kekrasan dalam rumah tangga (KDRT) dan menerima 1300 telepon penganduan masalah ini setiap hari, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di inggrispun menyebabkan dua orang tewas setiap minggunya, begitu juga di America sepertiga perempuan pernah menjadi korban pelecehan seksual pada usia 18 tahun-nan, jumlah pemerkosaan dilaporkan meningkat 500% setiap tahun, lalu bagaimana dengan Indonesia? Tidak jauh berbeda bahkan lebih banyak, yang membedakan di laporkan dan tidak di laporkan.
            Sesungguhnya peringatan hari ibu yang sudah berselang beberapa bulan yang lalu, membidik kita untuk tetap mencurahkan rasa sayang kita kepada wanita pertama yang berjasa dalm kehidupan yaitu, ibu, coba kita kaitkan sejenak atas sebuah seminara yang di selenggarakan di Ponpen Darul ihsan, dengan tema “ melejitkan potensi diri demi meraih prestasi di usia remaja” dan selaku pemateri khusus pada waktu itu adalah imlaul hasana yang berasal darp PP Annuqayyah, dia menjawab ketika ada salah satu santri yang bertanya pada dia, yaitu. Siapa sih motivator kakak sehingga kakak bisa sukses sampai sekarang? Sebenarnya hanya ada satu jawaban yaitu seorang ibu, karena sosok seorang ibu bagi kakak adalah sangat berarti, ibu itu bisa dijadikan sahabat, pemimpin, atau bahkan bisa dijadikan pahlawan, dari pernyatan diatas sudah jelas sekali sosok seorang ibu menjadi magnet dalam setiap lini kehidupan, semoga peringatan hari wanita international pada tanggal 08-maret lalu, dan momentum peringatan hari wanita nasional pada 09 maret lalu, dapat menambah titik terang rasa toleransi terhadap seorang wanita, lebih-lebih menambah rasa sayang seorang anak kepada ibunya, dan rasa kasih sayang itu mudah-mudahan tetap ada sampai akhir masa.
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar